Untuk entrepreneur yang dambakan kurangi biaya iklan tidak mesti kuatir dikarenakan e-mail marketing adalah strategi organik dan sanggup dimanfaatkan tanpa mengeluarkan biaya iklan sepeserpun.
Kamu sanggup mengalokasikan budget iklanmu ke channel yang lain.
Karena hal tersebutlah banyak dari pemilik bisnis online memakai jasa creative agency Jakarta seperti idenyaflux dll.
1. Cari memahami siapa obyek marketmu
Apapun channel digital marketing yang kamu memakai tak jikalau e-mail marketing, kamu mesti sanggup mengetahui siapa calon pelanggan yang dambakan kamu sasar.
Kenali layaknya apa formalitas mereka, konten layaknya apa yang kerap dikonsumsi bersama dengan demikian kamu dapat lebih tau bagaimana memicu konten yang sanggup menarik perhatian mereka.
2. Kumpulkan leads sebanyak-banyaknya
Hal yang penting sebelum akan mobilisasi strategi e-mail marketing ini adalah bersama dengan memiliki information calon pelanggan yang ditargetkan.
Data-data selanjutnya dapat jadi semacam kontak yang sanggup kamu hubungi bersama dengan mengirimkan pesan lewat email.
Biasanya tidak semua orang sudi menambahkan information mereka secara digital, untuk itu kamu sanggup melakukan pertukaran layaknya menambahkan ebook secara gratis, menambahkan diskon, atau perihal bebas biaya lainnya untuk ditukar bersama dengan information mereka.
3. Pilih platform kirim e-mail yang paling cocok
Untuk memudahkan kamu dalam mengirimkan pesan secara massal ke data-data yang sudah dihimpun sanggup dilaksanakan bersama dengan memakai tools. Hal ini dapat menolong kamu dalam mengelola aktivitas pengiriman e-mail yang lebih ringan dan terpantau. Ada banyak platform yang sanggup digunakan jadi dari mailchimp, kirim email, dll.
4. Mengelompokan User Sesuai Dengan Funnel-nya
Seperti yang sudah dijelaskan di awal bahwa bersama dengan memakai e-mail marketing kita sanggup memicu pesan yang dipersonalisasikan ke audiens. Untuk itu mesti bagi kita memicu group user berdasarkan funnelnya masing-masing. Beberapa perihal yang sanggup dilaksanakan untuk mengelompokan user diantaranya:
Berdasarkan information yang dikumpulkan
Semisal form information yang kita membuat terkandung kolom usia, pendapatan, lokasi, hingga jenis pekerjaan. Kita sanggup mengelompokan audiens berdasarkan data-data tersebut.
Berdasarkan Funnel
Setiap audiens tidak sama dan memiliki preferensinya masing-masing. Untuk sanggup memperoleh hasil yang baik maka Info yang kita bagikan terhitung mesti menyesuaikan bersama dengan level funnel mereka. Mana audiens yang berada di level awareness, consideration, dan conversion.
5. Evaluasi dan ukur hasilnya
Selanjutnya selamanya melakukan evaluasi dari hasil yang sudah diperoleh. Cek berapa banyak audiens yang membuka email, siapa saja yang melakukan tindakan layaknya mengklik tombol dan berapa banyak konversi yang berlangsung dari e-mail marketing.
Mengevaluasi kinerja dapat menambahkan banyak wawasan terhadap kita apakah strategi kita sudah baik atau tetap mesti ditingkatkan, konte yang dibikin sudah sanggup menarik pelanggan atau belum, apakah ada audiens yang tidak pas aatu lebih-lebih sudah saatnya mengganti information leads bersama dengan yang baru.
Metrik Dalam Email Marketing
Metrik-Metrik Yang Perlu Diketahui Untuk Mengukur kesuksesan Email Marketing Strategi
1. Open Rate
Persentase e-mail yang dibuka dari total e-mail yang terkirim.
Mengapa Penting: Mengukur seberapa efisien subjek e-mail dan pratinjau menarik perhatian audiens.
2. Click-Through Rate (CTR)
Persentase penerima e-mail yang mengklik link di dalam email.
Mengapa Penting: Menunjukkan seberapa menarik isikan e-mail dan ajakan melakukan tindakan (call-to-action/CTA).
3. Conversion Rate
Persentase penerima e-mail yang melakukan tindakan yang diinginkan sesudah mengklik link (misalnya, pembelian, pendaftaran, dll.).
Mengapa Penting: Menunjukkan seberapa efisien e-mail dalam mendorong tindakan yang sesuai bersama dengan obyek kampanye.
4. Bounce Rate
Persentase e-mail yang gagal terkirim ke alamat penerima.
Mengapa Penting: Menunjukkan mutu daftar e-mail dan validitas alamat e-mail yang digunakan.
Jenis Bounce:
Soft Bounce: Gagal terkirim pas (misalnya kotak masuk penuh).
Hard Bounce: Gagal terkirim secara permanen (misalnya alamat e-mail tidak valid).
5. Unsubscribe Rate
Persentase penerima yang berhenti berlangganan dari daftar e-mail sesudah terima kampanye email.
Mengapa Penting: Menunjukkan tingkat kepuasan audiens terhadap konten email.
Itulah beberapa penjelasan penting yang mesti kamu memahami pas mobilisasi strategi e-mail marketing untuk bisnismu. Dengan melakukan strategi ini kamu sanggup membuka pintu pemasaran yang lain dan ramah untuk memperoleh semakin banyak potensial customer.