Ketika Anda memulai bisnis, Anda mungkin sudah membeli aset seperti komputer, peralatan kantor, atau peralatan lain yang dibutuhkan untuk menggerakkan perusahaan Anda. Namun pernahkah Anda berpikir cara mengelola semua aset tersebut?
Pada artikel kali ini kita akan mengkaji tips mengelola aset dalam usaha cocok standar akuntansi yang bisa Anda adaptasikan dalam usaha untuk memastikan penghitungan dan pencatatan nilai aset Anda cocok bersama standar.
Jadi, baca terus sampai bersama selesai.
Apa itu Aset?
Aset adalah sumber energi perusahaan. Aset yang dimiliki oleh perusahaan mempunyai nilai ekonomis, memfasilitasi operasi sehari-hari dan memilih nilai moneter perusahaan sim asset
Aset bisa di sajikan sebagai berupa atau tidak berupa dan diklasifikasikan menurut nilai dan umur yang diasumsikan. Aset terhitung kas atau setara kas, tanah dan bangunan, investasi dan piutang.
Aset-aset tersebut dicatat di neraca perusahaan sampai digunakan, lantas dipindahkan berasal dari neraca ke laporan laba rugi dan diganti namanya menjadi ‘pengeluaran’.
Aset, apa pun bentuknya, bisa mewakili nilai tunai, menghasilkan arus kas di era depan, kurangi biaya, atau menambah operasi.
Mengurangkan nilai dolar berasal dari kewajiban selagi ini berasal dari nilai dolar aset selagi ini memberi Anda gambaran umum perihal kekayaan bersih usaha dan memberi tambahan gambaran singkat perihal seberapa efektif perusahaan mengelola sumber dayanya.
Aset dilaporkan di neraca perusahaan dalam kronologis likuiditas.
Aset lancar, yang mencakup aset yang dikehendaki untuk dikonsumsi, dikonversi menjadi duwit tunai atau digunakan dalam th. fiskal berjalan, dicantumkan di bagian atas, diikuti oleh aset jangka panjang, atau tetap. Aset senantiasa tidak dikehendaki untuk digunakan atau dijual dalam selagi satu tahun.
Mengenal Strategi Manajemen Aset
Dalam pengelolaan aset, kiat merupakan sekumpulan perencanaan strategis yang mendeskripsikan kerangka kerja di dalam menggapai pengelolaan aset strategis suatu perusahaan. Hal ini meliputi perencanaan, akuisisi dan pemeliharaan.
Berdasarkan ISO 5001, penyusunan kiat aset manajemen berperan sebagai uraian pengembangan rencana pengelolaan, mengubah obyek perusahaan menjadi obyek manajemen aset, menunjukan langkah manfaatkan proses manajemen aset untuk menggapai obyek manajemen aset.
7 Strategi Manajemen Aset
Setelah menyadari pentingnya penerapan kiat pengelolaan, kini saatnya Anda menyusun dan melaksanakan kiat manajemen aset layaknya berikut:
1. Prioritas Aset
Menilai seberapa mutlak aset untuk mendorong kelancaran proses bisnis benar-benar mutlak di dalam keberhasilan pengelolaan aset. Dalam pilih tingkat urgency atau pentingnya sebuah aset, Anda sanggup menjawab pertanyaan berikut:
Seberapa besar peluang atau mungkin aset tersebut gagal?
Konsekuensi apa yang diterima dari kegagalan tersebut?
Menetapkan parameter sebagai penentuan konsekuensi dan probabilitas aset, sangat mungkin Anda menetapkan tingkat toleransi risiko dan pilih status atau peringkat aset berdasarkan dari tingkat kekritisannya. Anda terhitung wajib memperhatikan pada aset yang paling gawat di dalam mendapatkan hasil maksimal.
2. Pencatatan Aset
Mengerti dan menyadari aset yang dimiliki, jadi dari keadaan aset, rentan atau durasi pemakaian, pemanfaatan daya dan keberadaannya menolong Anda di dalam mengambil ketetapan di jaman mendatang.
Perusahaan yang tetap manfaatkan program spreadsheet maupun excel untuk menetapkan ID atau no aset di dalam menyimpan catatan aset, ini waktu yang pas untuk beralih/bermigrasi manfaatkan pengelolaan aset berbasis sistem.
Menggunakan proses manajemen aset atau pencatatan aset secara otomatis, menyederhanakan pemeliharaan informasi perihal bersama aset. Tidak hanya menolong Anda membentuk dasar perencanaan pemeliharaan aset tapi terhitung sanggup bertindak sebagai alokasi sumber daya dan penilaian berkelanjutan.
3. Perencanaan Maintenance
Strategi manajemen aset selanjutnya adalah menyusun rencana dan jadwal maintenance pada tiap-tiap aset berdasarkan lokasi,kondisi, dan dampaknya pada operasi. Contohnya, aset mengolah yang umumnya jarang digunakan akan mendapatkan kegunaan maintenance secara korektif. Dimana perbaikan ditunaikan sehabis ada kasus terjadi.
Sedangkan pada aset yang punyai keadaan kritis, akan ditunaikan maintenance produktif total. Ini merupakan kiat manajemen maintenance bersama memaksimalkan efektivitas peralatan mengolah bersama usaha kolektif ke seluruh tim dan tidak hanya staf maintenance saja. Usaha ini ditunaikan sehingga keadaan aset senantiasa terjaga dan di dalam keadaan baik.
4. Pemantauan Kinerja
Melakukan manajemen aset secara strategis, mengharuskan Anda untuk senantiasa menyertakan proses maintenance terpusat yang handal sehingga sanggup memantau secara real-time keadaan aset terkait.
ISO 55000 merupakan sebuah standar internasional yang sesuaikan segala perihal tentang manajemen aset. ISO 55000 memberi tambahan terminologi, wejangan hingga syarat-syarat di dalam memelihara, menerapkan dan tingkatkan proses pengelolaan aset yang efektif.
Hal-hal yang sanggup Anda terapkan di dalam mencukupi syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh ISO 55000 adalah bersama manfaatkan pemantauan pro-aktif dan reaktif.
Pemantauan Proaktif: Adalah pemantauan yang mencampurkan prosedur pada proses pemantauan aset perusahaan kegunaan pilih apa saja yang pengaruhi keandalan dan kinerja aset.
Pemantauan Reaktif: Adalah pemantauan bersama manfaatkan audit secara berkala di dalam pilih ketidaksesuaian yang ada pada proses manajemen aset dan menemukan rusaknya maupun kegagalan aset.
Penggunaan metrik yang sesuai terhitung sanggup Anda lakukan. Contoh sederhananya layaknya pemanfaatan daya per unit aset atau per jam kerja per unit aset, kegunaan menyadari apa saja yang memerlukan maintenance rusaknya atau kurangi defisiensi yang berpusat pada kegagalan.